Jumat, 30 Desember 2016

Pengertian dan Klasifikasi Batuan Piroklastik



Sahabat GN ane mau berbagi nih, masih tentang petrologi tapi kali ini ane mau bahas tentang batuan piroklastik, apa itu batuan piroklastik dan klasifikasinya.
Batuan piroklastik adalah batuan vulkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material penyusun dari asal yang berbeda (W.T. Huang, 1962). Material penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi (reworked) oleh air maupun es.

    Pada kenyataanya bahwa batuan hasil letusan gunung api dapat berupa suatu hasil lelehan merupakan lava yang telah dibahas dan diklasifikasikan kedalam batuan beku, serta dapat pula berupa produk ledakan atau eksplosif yang bersifat fragmental dari semua bentuk cair, gas atau padat yang dikeluarkan dengan jelas sebagai erupsi.
Komposisi Mineral Batuan Piroklastik
   
 Fisher, 1984 dan Williams, 1982 mengelompokkan material-material penyusun batuan-batuan piroklastik sebagai berikut :
a.    Kelompok Juvenil (Essential)
Bila material penyusun dikeluarkan langsung dari magma, terdiri dari padatan, atau partikel tertekan dari suatu cairan yang mendingin dan kristal (pyrogenic crystal).
Kelompok Cognate (Accessory)
Bila material penyusun dari material hamburan yang berasal dari letusan sebelumnya, dan gunung api yang sama atau tubuh vulkanik yang lebih tua dari dinding kawah.
b.    Kelompok Accidental (bahan asing)
Bila material penyusunnya merupakan bahan hamburan yang berasal dari batuan non gunung api atau batuan dasar berupa batuan beku, sediment atau metamorf, sehingga mempunyai komposisi yang seragam.
Material piroklastik dapat dikelompokkan berdasarkan ukurannya sebagai berikut (Schmid, 1981 vide Fisher, 1984)
Pengelompokan material piroklastik berdasarkan ukurannya (Schmid 1981)

Endapan Piroklastik tak Terkonsolidasi
1.    Bomb gunung api
     Bomb adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih besar dari 64 mm, dan sebagian atau semuanya plastis pada waktu tererupsi. Beberapa bomb mempunyai ukuran yan sangat besar. Sebagai contoh, bomb yang mempunyai diameter  m dengan berat 200 kg dengan hembusan setinggi 600 m selama erupsi digunung api Asama Jepang pada tahun 1935. Bomb ini dapat dibagi atas tiga macam :

Bomb pita (ribon bomb) yaitu yang memanjang seperti suling dan sebagian besar gelembung-gelembung memanjang dengan arah sama. Bomb ini sangat kental mempunyai bentuk menyudut serta retakannya tidak teratur.

a.    Bomb teras (cored bomb) yaitu bomb yang mempunyai inti dari material yang terkonsolidasi lebih dahulu, mungkin dari fragmen-fragmen sisa erupsi terdahulu pada gunung api yang sama.

b.    Bomb kerak roti (bread crust bomb) yaitu bomb yang bagian luarnya retak-retak persegi seperti nampak pada kulit roti yang mekar, hal ini disebabkan oleh bagian kulitnya cepat mendingin dan menyusut.

2.    Block gunung api
     Merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi eksplosif dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dahulu degan ukuran lebih besar dari 64 mm. block-block ini selalu menyudut bentuknya atau equidimensional.

3.    Lapilli
       Berasal dari bahasa latin yaitu lapillus, nama untuk hasil erupsi ekspulsif gunung api yang berukuran 2mm-64mm. selain dari fragmen batuan kadang-kadang terdiri dari mineral-mineral augit, olivine dan plagioklas.

4.      Debu gunung api
Debu gunung api adalah batuan piroklastik yang berukuran 2mm-1/256mm yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat erupsi eksplosif, namun ada juga gunung api yang terjadi karena proses pengesekan pada waktu erupsi gunung api. Debu gunung api masih dalam keadaan belum terkonsolidasi.

Endapan Piroklastik yang Terkonsolidasi

Merupakan akibat lithifikasi endapan piroklastik jatuhan :

1.    Breksi piroklastik
Breksi Piroklastik adalah batuan yang disusun oleh block-block gunung api yang telah mengalami konsolidasi dalam jumlah lebih 50% serta mengandung kurang 25% lapilli dan debu.

2.    Aglomerat
Aglomerat adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material-materialdengan kandungannya didominasi oleh bomb gunung api dimana kandungan lapilli dan abu kurang 25%.

3.    Batu lapilli
Batu Lapili adalah batuan yang dominan terdiri dari fragmen lapilli dengan ukuran 2-64mm.

4.    Tuff
Tuff adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi dengan kandungan abu mencapai 75%. Macam-macamya yaitu :
1.    Tuff lapilli
2.    Tuff aglomerat
3.    Tuff breksi piroklastik

Batuan Akibat Lithifikasi Endapan Piroklastik Aliran

1.    Ignimbrite
Adalah batuan yang disusun dari endapan material oleh aliran abu. Material dominan terdiri dari pecahan-pecahan gelas pumice yang dihasilkan oleh buih-buih magma asam.

2.    Breksi aliran piroklastik
Adalah breksi yang dominan yang disusun oleh fragmen-fragmen yang runcing serta ditransportasi oleh glowing avalanches (akibat hawa panas).

3.    Vitrik tuff
Adalah batuan yang dihasilkan oleh endapan piroklastik aliran, terdiri dari fragmen abu dan lapilli, telah mengalami lithifikasi dan belum terluaskan,

4.    Weled tuff
Adalah batuan piroklastik hasil dari piroklastik aliran yang telah terlithifikasi dan merupakan bagian dari ignimbrite.

Beberapa Mekanisme Pembentukan Endapan Piroklastik
 
1.    Endapan piroklastik jatuhan
Adalah onggokan piroklastik yang diendapkan melalui udara. Endapan ini umumnya akan berlapis baik dan pada lapisannya akan memperlihatkan struktur butiran bersusun. Endapan ini meliputi agglomerate, breksi piroklastik, tuff, lapilli.

2.    Endapan piroklastik aliran
Adalah material hasil langsung dari pusat erusi, kemudian teronggokan disuatu tempat. Hal ini meliputi hot avalance, lava collapse avalance, hot ash avalance. Aliran ini umumnya berlangsung pada suhu tinggi antara 500-650 derajat celcius dan temperatur cenderung menurun selama pengalirannya. Penyebaran pada bentuk endapan sangat dipengaruhi oleh morfologi, sebab endapan tersebut adalah menutup dan mengisi cekungan. Bagian bawah menampakkan morfologi asal bagian atasnya datar.

3.    Endapan piroklastik surge
Yaitu suatu awan campuran dari bahan padat dan gas (uap air) yang mempunyai rapat massa rendah dan bergerak dengan kecepatan tinggi secara turbulent diatas permukaan. Umumnya mempunyai pemilahan yang baik, berbutir halus dan berlapis baik. Endapan ini mempunyai struktur pengendapan primer seperti laminasi dan perlapisan bergelombang hingga planar. Yang paling khas dari endapan ini mempunyai struktur silang siur, melensa dan bersudut kecil. Endapan surge pada umumnya kaya akan keratin batuan dan kristal.



Tidak ada komentar:
Write komentar