Jumat, 30 Desember 2016

Pengertian, Klasifikasi, dan Cara Deskripsi Batuan Sedimen Klastik


Apa kabar sahabat GN hari ini? sekarang ane mau cerita dikit tentang batuan sedimen klastik, dan cara pemeriannya.
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung, sedimen mengalami diagenesa, yakni proses perubahan-perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah suatu sedimen, selama dan sesudah lithifikasi ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras.
a.    Kompaksi sedimen
Kompaksi sedimen yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban diatasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.
b.    Sementasi
Sementasi yaitu turunnya material-material diruang antar sedimen dan secara mengikat butir-butir sedimen satu dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan (permeabilitas relative) pada ruang antar butir makin besar.
c.    Rekristalisasi
Rekristalisasi yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atau jauh sebelumnya. Rekristalisasi umumnya terjadi pada pembentukan batuan karbonat.
d.    Autigenesis
Autigenesis yaitu terbentuknya mineral baru dilingkungan diagenetik, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorit, illite dan lain-lain.
e.    Metasomatisme
Metasomatisme yaitu pergantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal. Contoh : dolomitisasi, sehingga dapat merusak bentuk suatu batuan karbonat atau fosil.
Cara Pemerian
1. Pemerian Batuan Sedimen Klastik
 Pemerian batuan sedimen klastik terutama disasarkan pada tekstur, komposisi mineral dan struktur.
A. Struktur
    Struktur sedimen meripakan suatu kelainan dari perlapisan normal dari batuan sedimen yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi pembentukannya. Pembentukannya dapat terjadi pada waktu pengendapan maupun segera setelah proses pengendapan (Pettijohn & Potter, 1964: koesoemadinata, 1981). Dengan kata lain, struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam dimensi yang lebih besar. Studi struktur paling baik dilakukan dilapangan (Pettijohn, 1975). Berdasarkan asalnya, struktur sedimen yang terbentuk dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu :
a.    Struktur sedimen primer.
Terbentuk karena proses sedimentasi, dengan demikian dapat merefleksikan mekanisasi pengendapannya, antara lain : perlapisan, gelembur gelombang, perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun dan lain-lain.
b.    Struktur sedimen sekunder.
Terbentuk sesudah sedimentasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya, antara lain : cetak beban, rekah kerut, jejak binatang dan lain-lain.
c.    Struktur organik.
Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti molusca, cacing atau binatang lainnya, antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan dan lain-lain.
    Struktur batuan sedimen (struktur primer) tidak banyak yang dapat dilihat dari contoh-contoh batuan dilaboratorium.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi kenampakan adanya struktur perlapisan adalah :
a.    Adanya perbedaan warna mineral.
b.    Adanya perbedaan ukuran besar butir.
c.    Adanya perbedaan komposisi mineral.
d.    Adanya perubahan macam batuan
e.    Adanya perubahan struktr sedimen.
f.    Adanya perubahan kekompakan.
Macam-macam perlapisan :
a.    Massif, bila menunjukkan struktur dalam, atau ketebalan lebih dari 120 cm (Mc. Kee 7 Weir, 1953).
b.    Perlapisan sejajar, bila bidang perlapisan saling sejajar.
c.    Laminasi, perlapisan sejajar yang ukuran atau ketebalannya lebih kecil dari lem. Terbentuk dari 
suspensi tanpa energi mekanis.
d.    Perlapisan pilihan, bila perlapisan disusun atas butiran yang berubah teratur dari halus ke kasar pada arah vertikal terbentuk dari arus pekat.
e.    Perlapisan silang siur, perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidang perlapisan yang berada diatas atau dibawahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi, terbentuk akibat intensitas arus yang berubah-ubah.
Macam – macam struktur batuan sedimen
B. Tekstur
    Tekstur adalah suatu kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir serta susunannya (Pettijohn, 1975). Butiran tersusun dan terikat oleh semen dan masih adanya rongga diantara butirnya. Pembentukannya dikontrol oleh media dan cara transportasinya (Jackson, 1970, Reineck dan Singh, 1975). Pembahasan tekstur meliputi :
1. Ukuran butir
Pemerian ukuran butir didasarkan pada skala Wentworth, 1922 adalah sebagai berikut :
 
Skala Wenworth

2. Pemilahan
Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun sedimen, artinya bila semakin seragam ukurannya dan besar butirnya, maka pemilahan semakin baik. Dalam pemilahan dipakai batasan-batasan sebagai berikut :
a)    Pemilahan baik (well sorted)
b)    Pemilahan sedang (moderate sorted)
c)    Pemilahan buruk (poorly sorted)
Pemilahan
3. Kebundaran
Kebundaran adalah nilai membulat atau meruncingya butiran dimana sifat ini hanya bisa diamati pada batuan sedimen klasik kasar. Kebundaran dapat dilihat dari bentuk batuan yang terdapat dalam batuan tersebut. Tentunya terdapat banyak sekali variasi dari bentuk batuan, akan tetapi untuk mudahnya dipakai perbandingan sebagai berikut :
1)    Well rounded (membulat baik) : semua permukaan konveks hampir equidimensional, spheroidal.
2)  Rounded : pada umumnya permukaan-permukaan bundar, ujung-ujung dan tepi-tepi butiran bundar.
3)    Subrounded : permukaan umumnya datar dengan ujung-ujung yang membundar.
4)    Subangular : permukaan pada umumnya datar dengan ujung-ujung tajam.
5)    Angular : permukaan konkal dengan ujungnya yang tajam.
Kebundaran

4. Kemas (Fabric)
Didalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu :
a.    Kemas terbuka : butiran tidak saling bersentuhan (mengambang didalam matriks).
b.    Kemas tertutup : butiran saling bersentuhan satu sama lainnya.
C. Komposisi Mineral.
    Komposisi mineral dari batuan sedimen klastik dapat dibedakan yaitu :
a.    Fragmen adalah bagian butiran yang ukurannya paling besar dan dapat berupa pecahan-pecahan batuan, mineral dan cangkang-cangkang fosil atau zat organik lainnya.
b.    Matriks adalah bagian butiran yang ukurannya lebih kecil dari fragmen dan terletak diantara fragmen massa dasar. Matriks dapat berupa batuan, mineral atau fosil.
c.    Semen, bukan butir tetapi material pengisi rongga antar butir dan bahan pengikat diantara 
fragmen dan matriks. Biasanya berbentuk amorf atau kristalin. Bahan-bahan semen yang lazim adalah :
a.    Semen karbonat (kalsit, dolomit).
b.    Semen silika (kalsedon, kwarsa).
Semen oksida besi (limonit, hematite, siderite).

Tidak ada komentar:
Write komentar