Jumat, 30 Desember 2016

Pengertian, Tipe, Struktur batuan Metamorf

halo sahabat GN (geologi notes), ane mau cerita cerita dikit nih agak ke curhat sih sebenernya, dulu pada awal karbon haha… lama banget ya, pertama kali ane kuliah di geologi jujur aja ane kesulitan buat ngerjain tugas tugas kuliah nih sahabat, karena memang buku geologi itu jarang kalopun ada lagi lagi bahasa inggris, menyebalkan bukan??? Disini ane bermaksud buat berbagi nih buat sahabat – sahabat GN, kali ini ane bakal bahas tentang petrologi, tepatnya sih tentang batuan metamorf, yuk langsung aja kita ke pembahasan agak serius *padahal udah kehabisan kata-kata wkwkwk 


 Pengertian Batuan Metamorf

    Metamorfose atau perubahan bentuk adalah proses rekristalisasi di dalam kerak bumi (3-20 km) yang keseluruhan atau sebagian banyaknya terjadi di dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fase cair, sehingga terbentuk struktur dan mineralogi baru akibat perubahan temperatur ( T ) [650 0 – 200 0 C] dan tekanan ( P ) yang tinggi.


    Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk, batuan beku, batuan sedimen, maupun metamorf sendiri yang mengalami metamorfosa.

    Menurut H.G.F. Winkler, 1967, metamorfisme adalah proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh atau respon terhadap kondisi fisika dan kimia di dalam kerak bumi, dimana kondisi fisika dan kimia berbeda dengan kondisi sebelumnya. Proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan atau diagenesa.
Tipe – Tipe Metamorfose.

1.    Metamorfose Lokal.
Disebut lokal karena penyebaran metamorfose ini sangat terbatas sekali (beberapa meter sampai beberapa puluh meter).
a.    Metamorfose kontak atau thermal.
Metamorfose kontak disebabkan oleh karena adanya kenaikan temperatur pada batuan tertentu.
b.    Metamorfose dislokasi / kataklastik / dinamo.
Batuan metamorfose ini ditemukan pada daerah yang mengalami dislokasi, misal pada daerah sesar besar. Proses metamorfose terjadi pada lokasi dmana batuan ini mengalami proses penggerusan secara mekanik yang disebabkan oleh faktor penekanan baik tegak maupun mendatar.
2.    Metamorfose Regional.
a.    Metamorfose dinamo thermal.
Metamorfose ini terjadi karena pada kulit bumi bagian dalam dan faktor yang berpengaruh adalah temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.
b.    Metamorfose beban / burial.
Batuan metamorfose ini terbentuk oleh proses pembebanan oleh suatu massa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas atau dikenal dengan  sebutan geosinklin.

Struktur  Batuan Metamorf

Terjadi sebagai penyesuaian dengan kondisi baru akibat tekanan dan temperatur.

Ada dua jenis struktur:

  1. Struktur Non foliasi, struktur yang tidak menunjukkan adanya penjajaran mineral dan batuan massif. Ini terjadi akibat batuan kontak dengan tubuh intrusi batuan beku, batua yang terbentuk biasanya berbutir halus. Dan batuan berasal dari batuan asal yang mempunyai mineral tunggal seperti gamping, sehingga tidak terbentuk mineral baru tetapi kristal-kristal yang kecil tumbuh lebih besar dalam tekstur interlocking menjadi batuan baru. Contoh : batu gamping jadi marmer.
  2. Struktur Foliasi, menunjukkan penjajaran mineral. Ada 3 macam:


  • Slaty cleavage, struktur yang diekspresikan oleh kecenderungan batuan metamorf yang berbutif halus membelah sepanjang bidang subpararel  yang diakibatkan oleh orientasi penjajaran dari mineral-mineral pipih yang kecil seperti mika, talk, atau klorit. Contoh: slate/batu sabak
  • Schistosity: struktur sifatnya mirip dengan di atas, tetapi mineral-mineral pipih kebanyakan lebih besar dan secara keseluruhan batuan metamorf ini tampak menjadi lebih kasar/medium. Contoh : Sekis.
  • Gneissic : struktur yang dibentuk oleh perselingan lapisan yang komposisinya berbeda dan berbutir kasar (Feldspar, Kuarsa). Contoh : Gneiss.
  • Filitik : struktur yang hampir mirip dengan struktur slatycleavage, hanya mineral dan kesejajarannya sudah mulai agak kasar.
Hmmm…. Sampe disini dulu ya sahabat pembahasan kita kali ini, tapi bagi sahabat GN yang mau tau lagi tentang tekstur, komposisi mineral, dan klasifikasi batuan metamorf, monggo mampir ke artikel selanjutnya…

Tidak ada komentar:
Write komentar