Senin, 26 Desember 2016

Apa Itu Zeolite?

Dewasa ini meningkatnya perkembangan teknologi di bidang industri dan pertanian mendorong semua pihak dalam meningkatkan kualitas produksi dan mengatasi semua masalah dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Pemanfaatan zeolite di bidang industri dan pertanian karena keunikannya membuat banyak pihak melirik bahan galian non logam ini sehingga dalam waktu dekat perkembangannya cukup pesat.

Zeolite merupakan salah satu mineral bahan galian non logam multiguna karena sifatnya yang unik yaitu sebagai penyerap, penukar ion, penyaring molekul dan sebagai katalisator. Batu zeolite terbentuk dari hasil reaksi antara batuan tuff yang bersifat riolitik dengan air pori atau air meteorik (air hujan). Batuan tuf sendiri terbentuk dari hasil pengendapan material vulkanik yang berukuran halus (abu-debu). Zeolite merupakan kelompok alumina silikat yang terdiri dari kation, alkali, dan alkali tanah, memiliki pori-pori yang dapat diisi oleh molekul air atau mineral lain. Kandungan air yang terperangkap dalam rongga – rongga atau pori dalam zeolite berkisar antara 10-50 %, bila mineral ini terhidrasi maka kation – kation yang berada dalam rongga atau pori tersebut akan terselubungi molekul air, molekul air ini bersifat mudah lepas. Sifat umum dari zeolite yaitu mempunya susunan kristal yang agak lunak, berat jenis 2-2,4, berwarna kehijauan, kebiruan, coklat, dan putih.

Secara geologi, zeolite terbentuk pada batuan vuknik yaitu tuff yang berukuran halus, yang terbentuk dari hasil sedimentasi material piroklastik  berukuran debu (debu vulkanik) yang telah mengalami proses alterasi. Jika diurutkan pembentukan zeolite ada empat tahapan (secara umum) yaitu proses sedimentasi material piroklastik berukuran abu – debu dilingkungan danau yang bersifat alkali, proses alterasi, proses diagenesis, dan proses hydrothermal.

Telah disinggung sebelumnya bahwa air atau molekul air yang terdapat pada rongga zeolite bersifat labil dengan kata lain mudah terlepas, sehingga ketika terjadi proses hydrothermal dengan temperature diatas 100C, dengan mudah air yang terkandung didalamnya akan menguap dan memungkinkan zeolite untuk menyerap molekul – molekul yang meiliki garis tengah yang lebih kecil dari pori – pori zeolite tersebut.

Seperti kita ketahui bersama bahwa perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat, bahan yang tadinya tak terbarukan dapat direkayasa sedemikian rupa dengan mengikuti proses yang terjadi di alam, walaupun memang hasilnya tidak sama persis namun hal itu dapat diwujudkan di era yang serba modern ini. Zeolite salah satunya, selain zeolite alami yang proses pembentukannya telah disinggung sebelumnya, ada juga zeolite hasil rekayasa manusia.
Zeolite buatan terdiri dari gel alumina silikat dengan cara meniru proses hydrothermal yang terjadi pada proses pembentukan zeolite alam. Gel tersebut terbuat dari natrium alumina, natrium silikat, dan natrium hidroksida.

Namun demikian, kemampuan karbon aktif dan silika gel sebagai bahan penyerap tidak melebihi kemampuan dari zeolite murni yang terbentuk secara alami. Tapi zeolite buatan memiliki kemampuan yang lebih luas dan bisa lebih murni, terutama sebagai bahan katalis.
Dalam perkembangannya zeolite telah mengalami beberapa proses yang memungkinkan bisa dimanfaatkan dalam berbagai bidang, baik itu industri, pertanian, dan dalam bidang lingkungan, karena sifatnya yang dapat menghilangkan bau, karena zeolite dapat menyerap molekul – molekul seperti CO, CO2, H2S, dan lainnya.

1 komentar:
Write komentar